Senin, 27 Juli 2015

MENCEGAH KEMATIAN MASAL IKAN



Kematian masal ikan pada keramba jarring apung (KJA) di banyak danau seperti danau Jatiluhur, danau Saguling, danau Cirata yang menelan kerugian milyaran rupiah  sudah diselidiki oleh banyak ahli baik ahli perikanan, ahli lingkungan air,  bahkan oleh ahli kimia. Semua para ahli
tersebut menghasilkan  kesimpulan yang sama dari hasil penelitiannya itu  yakni bahwa kematian masal ikan dominan disebabkan oleh kekurangan kandungan oksigen terlarut di dalam air danau. Kematian masal ikan selalu terjadi terlebih dahulu diiringi dengan perubahan cuaca yaitu kekurangan sinar matahari; hal ini biasanya terjadi ketika akan atau sedang berlangsung musim hujan dimana cuaca mendung (mata hari tidak tampak).  Dengan tidak adanya sinar mata hari  maka tumbuhan mikro berwarna hijau yang berada dalam air tidak berfotosintesis  untuk menghasilkan oksigen terlarut dalam air; sebagian besar oksigen terlarut dihasilkan oleh tumbuhan mikro berwarna hijau dan sebagian kecil bersal karena difusi oksigen dari udara.  Kematian masal ikan ini dipicu pula oleh adanya peristiwa umbalan yaitu terjadinya aliran vertikal yakni material dari dasar danau naik ke permukaan; yang mana material dari dasar danau ini bersifat memakan oksigen karenanya ikan-ikan menjadi  kekurangan oksigen dan akhirnya mati masal.
          Dari uraian di atas jelas terang perkara pokok penyebab kematian masal ikan  adalah adanya kekurangan oksigen yang sangat ekstrim; baik oleh adanya perubahan cuaca maupun oleh adanya arus umbalan tiada lain kedua sebab ini adalah penyebab terjadinya kekurangan oksigen. Dengan demikian untuk mengatasi/mencegah kematian masal ikan tidak bisa dengan menghalau cuaca (hal ini tidak mungkin karena alam tidak bisa dilawan) atau mencegah terjadinya arus umbalan karena ini bukan area sempit  (karena hal ini terjadi hamper diseluruh area danau). Untuk mengatasi/mencegah kematian masal ikan tiada lain dengan cara memberi oksigen tambahan kepada  ikan-ikan KJA; lalu bagaimanakah memberikan oksigen tambahan kepada ikan-ikan KJA?

Mesin Pencegah Kematian Masal Ikan pada KJA
          Mesin pencegah kematian masal ikan pada KJA tiada adalah mesin yang mampu melarutkan oksigen kedalam air dengan sangat cepat mencapai kadar oksigen jenuh di dalam air. Mesin ini bukanlah mesin aerator biasa; melainkan mesin yang dapat membuat atau menciptakan gelembung-gelembung oksigen halus ke dalam air untuk menciptakan permukaan kontak antara air dengan gas oksigen seluas-luasnya sehingga pelarutan oksigen ke dalam air dapat berlangsung sangat cepat. Secara fakta yaitu makain kecil suatu butiran  maka akan menciptakan permukaan semakin luas; sebagai contoh sebuah kelereng  bulat utuh dari bahan timah dengan luas permukaan  A, apabila kelereng ini ditempa sehingga menjadi lembaran tipis maka setelah ditempa luas permukaannya menjadi lebih besar dari A; apa lagi setelah ditempa kemudian diiris-iris menjadi  kubus-kubus kecil maka luas permukaannya akan jauh lebih luas lagi. Nah, esin pencegah kematian masal ikan mampu menciptakan gelembung-gelembung gas oksigen dalam ukuran mikro yang tidak akan dapat dilakukan/dihasilkan oleh mesin aerator.

        Berikut ini susunan peralatan pencegah kematian masal ikan:



       Keterangan :  JAT adalah  Jet Aerator Tertutup  yaitu mesin aerator secara          tertutup  dan menggunakan oksigen murni dari tabung gas       

Menghitung Kapasitas Mesin JAT yang cocok dengan ukuran kolam.
Kelarutan oksigen dalam air pada suhu sekitar 20oC adalah 7,6 ppm; sedangkan ikan tidak dapat hidup pada air dengan kadar oksigen terlarut lebih rendah dari 2 ppm. Dan kondisi kadar oksigen terlarut dimana ikan masih bisa bertahan hidup adalah  3 ppm; sedangkan  ideal untuk ikan hidup adalah 5 ppm.
Andaikan kolam KJA berukuran  7m Lebar x 7m panjang x 5 m dalam, akan memiliki volume sebanyak  7m x 7m x 5m = 245 m3.   Apabila sebagian ikan mulai  tampak mencari oksigen ke permukaan artinya kadar oksigen terlarut sudah  rendah mencapai sekitar 3ppm.   Untuk menyelamatkan ikan dari kematian maka harus diusahakan agar kadar oksigen terlarut secepatnya mencapai 4ppm minimal.
Andaikan kapasitas mesin JAT adalah 100L/menit dengan kandungan  oksigen ter larut 7,6 ppm maka berapa menitkah  air KJA naik dari 3 ppm menjadi 4 ppm?.
Untuk mencapai kandungan oksigen 4 ppm  makan diperlukan volume air dengan kadar oksigen 7,6ppm adalah:
[(VKJA – VJAT )* 3ppm + VJAT * 7,6ppm ] = VKJA * 4ppm
[(245m3 – VJAT)* 3ppm + VJAT * 7,6ppm ] =  245m3* 4ppm
[245m3 * 3ppm – VJAT * 3ppm + VJAT * 7,6ppm ] =  245m3* 4ppm
245m3 * 3ppm + VJAT * 4,6ppm  =  245m3* 4ppm
VJAT * 4,6ppm  =  245m3* 4ppm - 245m3 * 3ppm
VJAT * 4,6ppm  =  245m3* 1ppm
VJAT =  245m3* 1ppm/ 4,6ppm 
VJAT =  54m3         (ini adalah volume air yang keluar dari JAT  diambil dari KJA)
Kapasitas mesin JAT  100L/menit; maka untuk menghasilkan 54m3 atau 54000L akan diperlukan waktu selama:
VJAT =  54m3  = 54000L = 100L/menit * T
T  = 54000L  /(100L/menit)
T  = 540 menit    (atau sekitar 9 jam)
Andaikan isi ikan di dalam KJA mencpai 3 ton dengan ukuran  4 ekor/Kg. maka  terdapat  12000 ekor. Dan volume ikan rata-rata 250 mL/ekor maka volume  ikan mencapai 12000 * 250 mL = 3.000.000 mL  = 3000 L = 3m3.   Ikan tabiatnya dalam kondisi lingkungan kekurangan oksigen akan segera mencari sumber air yang kaya akan oksigen; olehkarena itu ikan-iakn akan berkerumun  disekitar air keluaran dari mesin JAT. Andaikan kerumunan ikan  memerlukan volume 6m3 maka air yang ada diantara ikan sebanyak 3m3 yang mengandung oksigen harus minimal 4 ppm.
Berapa lama  JAT bisa mencaipatakan kadar oksigen 4 ppm dalam air  3m3. Untuk menghitungnya kembali ke persamaan :
[(VKJA – VJAT )* 3ppm + VJAT * 7,6ppm ] = VKJA * 4ppm               VKJA = 3m3
[(3m3 – VJAT )* 3ppm + VJAT * 7,6ppm ] = 3m3 * 4ppm
Dengan cara yang sama seperti diatas didapatkan
VJAT =  3m3* 1ppm/ 4,6ppm 
VJAT =  3m3* 1ppm/ 4,6ppm 
VJAT =  0,65m3 = 650 L
Waktu yang ditempuh oleh mesin JAT
VJAT =  650L = 100L/menit * T
T  = 650L  /(100L/menit)
T  = 6,5 menit   
Jadi  mesin JAT dengan kapasitas 100L/menit hanya memerlukan waktu 6,5 menit untuk menyelamatkan ikan dari wabah kematian masal ikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar