Kematian
masal ikan pada keramba jarring apung (KJA) di banyak danau seperti danau
Jatiluhur, danau Saguling, danau Cirata yang menelan kerugian milyaran
rupiah sudah diselidiki oleh banyak ahli
baik ahli perikanan, ahli lingkungan air,
bahkan oleh ahli kimia. Semua para ahli
tersebut menghasilkan kesimpulan yang sama dari hasil penelitiannya itu yakni bahwa kematian masal ikan dominan disebabkan oleh kekurangan kandungan oksigen terlarut di dalam air danau. Kematian masal ikan selalu terjadi terlebih dahulu diiringi dengan perubahan cuaca yaitu kekurangan sinar matahari; hal ini biasanya terjadi ketika akan atau sedang berlangsung musim hujan dimana cuaca mendung (mata hari tidak tampak). Dengan tidak adanya sinar mata hari maka tumbuhan mikro berwarna hijau yang berada dalam air tidak berfotosintesis untuk menghasilkan oksigen terlarut dalam air; sebagian besar oksigen terlarut dihasilkan oleh tumbuhan mikro berwarna hijau dan sebagian kecil bersal karena difusi oksigen dari udara. Kematian masal ikan ini dipicu pula oleh adanya peristiwa umbalan yaitu terjadinya aliran vertikal yakni material dari dasar danau naik ke permukaan; yang mana material dari dasar danau ini bersifat memakan oksigen karenanya ikan-ikan menjadi kekurangan oksigen dan akhirnya mati masal.
tersebut menghasilkan kesimpulan yang sama dari hasil penelitiannya itu yakni bahwa kematian masal ikan dominan disebabkan oleh kekurangan kandungan oksigen terlarut di dalam air danau. Kematian masal ikan selalu terjadi terlebih dahulu diiringi dengan perubahan cuaca yaitu kekurangan sinar matahari; hal ini biasanya terjadi ketika akan atau sedang berlangsung musim hujan dimana cuaca mendung (mata hari tidak tampak). Dengan tidak adanya sinar mata hari maka tumbuhan mikro berwarna hijau yang berada dalam air tidak berfotosintesis untuk menghasilkan oksigen terlarut dalam air; sebagian besar oksigen terlarut dihasilkan oleh tumbuhan mikro berwarna hijau dan sebagian kecil bersal karena difusi oksigen dari udara. Kematian masal ikan ini dipicu pula oleh adanya peristiwa umbalan yaitu terjadinya aliran vertikal yakni material dari dasar danau naik ke permukaan; yang mana material dari dasar danau ini bersifat memakan oksigen karenanya ikan-ikan menjadi kekurangan oksigen dan akhirnya mati masal.
Dari uraian di atas jelas terang
perkara pokok penyebab kematian masal ikan
adalah adanya kekurangan oksigen yang sangat ekstrim; baik oleh adanya
perubahan cuaca maupun oleh adanya arus umbalan tiada lain kedua sebab ini
adalah penyebab terjadinya kekurangan oksigen. Dengan demikian untuk
mengatasi/mencegah kematian masal ikan tidak bisa dengan menghalau cuaca (hal
ini tidak mungkin karena alam tidak bisa dilawan) atau mencegah terjadinya arus
umbalan karena ini bukan area sempit
(karena hal ini terjadi hamper diseluruh area danau). Untuk
mengatasi/mencegah kematian masal ikan tiada lain dengan cara memberi oksigen
tambahan kepada ikan-ikan KJA; lalu
bagaimanakah memberikan oksigen tambahan kepada ikan-ikan KJA?
Mesin Pencegah Kematian Masal Ikan pada
KJA
Mesin pencegah kematian masal ikan
pada KJA tiada adalah mesin yang mampu melarutkan oksigen kedalam air dengan
sangat cepat mencapai kadar oksigen jenuh di dalam air. Mesin ini bukanlah
mesin aerator biasa; melainkan mesin yang dapat membuat atau menciptakan
gelembung-gelembung oksigen halus ke dalam air untuk menciptakan permukaan
kontak antara air dengan gas oksigen seluas-luasnya sehingga pelarutan oksigen
ke dalam air dapat berlangsung sangat cepat. Secara fakta yaitu makain kecil
suatu butiran maka akan menciptakan
permukaan semakin luas; sebagai contoh sebuah kelereng bulat utuh dari bahan timah dengan luas
permukaan A, apabila kelereng ini
ditempa sehingga menjadi lembaran tipis maka setelah ditempa luas permukaannya
menjadi lebih besar dari A; apa lagi setelah ditempa kemudian diiris-iris
menjadi kubus-kubus kecil maka luas
permukaannya akan jauh lebih luas lagi. Nah, esin pencegah kematian masal ikan
mampu menciptakan gelembung-gelembung gas oksigen dalam ukuran mikro yang tidak
akan dapat dilakukan/dihasilkan oleh mesin aerator.
Berikut
ini susunan peralatan pencegah kematian masal ikan:
Keterangan : JAT adalah Jet Aerator Tertutup yaitu mesin aerator secara tertutup dan menggunakan oksigen murni dari tabung gas
Menghitung
Kapasitas Mesin JAT yang cocok dengan
ukuran kolam.
Kelarutan
oksigen dalam air pada suhu sekitar 20oC adalah 7,6 ppm; sedangkan
ikan tidak dapat hidup pada air dengan kadar oksigen terlarut lebih rendah dari
2 ppm. Dan kondisi kadar oksigen terlarut dimana ikan masih bisa bertahan hidup
adalah 3 ppm; sedangkan ideal untuk ikan hidup adalah 5 ppm.
Andaikan
kolam KJA berukuran 7m Lebar x 7m
panjang x 5 m dalam, akan memiliki volume sebanyak 7m x 7m x 5m = 245 m3. Apabila sebagian ikan mulai tampak mencari oksigen ke permukaan artinya
kadar oksigen terlarut sudah rendah
mencapai sekitar 3ppm. Untuk
menyelamatkan ikan dari kematian maka harus diusahakan agar kadar oksigen terlarut
secepatnya mencapai 4ppm minimal.
Andaikan
kapasitas mesin JAT adalah 100L/menit dengan kandungan oksigen ter larut 7,6 ppm maka berapa
menitkah air KJA naik dari 3 ppm menjadi
4 ppm?.
Untuk
mencapai kandungan oksigen 4 ppm makan
diperlukan volume air dengan kadar oksigen 7,6ppm adalah:
[(VKJA
– VJAT )* 3ppm + VJAT * 7,6ppm ] = VKJA * 4ppm
[(245m3
– VJAT)* 3ppm + VJAT * 7,6ppm ] = 245m3* 4ppm
[245m3
* 3ppm – VJAT * 3ppm + VJAT * 7,6ppm ] = 245m3* 4ppm
245m3
* 3ppm + VJAT * 4,6ppm = 245m3* 4ppm
VJAT
* 4,6ppm = 245m3* 4ppm - 245m3 *
3ppm
VJAT
* 4,6ppm = 245m3* 1ppm
VJAT
= 245m3* 1ppm/ 4,6ppm
VJAT =
54m3 (ini adalah volume air yang keluar dari
JAT diambil dari KJA)
Kapasitas
mesin JAT 100L/menit; maka untuk
menghasilkan 54m3 atau 54000L akan diperlukan waktu selama:
VJAT
= 54m3 = 54000L = 100L/menit * T
T = 54000L /(100L/menit)
T = 540 menit
(atau sekitar 9 jam)
Andaikan
isi ikan di dalam KJA mencpai 3 ton dengan ukuran 4 ekor/Kg. maka terdapat
12000 ekor. Dan volume ikan rata-rata 250 mL/ekor maka volume ikan mencapai 12000 * 250 mL = 3.000.000 mL = 3000 L = 3m3. Ikan tabiatnya dalam kondisi lingkungan
kekurangan oksigen akan segera mencari sumber air yang kaya akan oksigen;
olehkarena itu ikan-iakn akan berkerumun
disekitar air keluaran dari mesin JAT. Andaikan kerumunan ikan memerlukan volume 6m3 maka air
yang ada diantara ikan sebanyak 3m3 yang mengandung oksigen harus
minimal 4 ppm.
Berapa
lama JAT bisa mencaipatakan kadar
oksigen 4 ppm dalam air 3m3.
Untuk menghitungnya kembali ke persamaan :
[(VKJA
– VJAT )* 3ppm + VJAT * 7,6ppm ] = VKJA * 4ppm VKJA = 3m3
[(3m3
– VJAT )* 3ppm + VJAT * 7,6ppm ] = 3m3 * 4ppm
Dengan
cara yang sama seperti diatas didapatkan
VJAT
= 3m3* 1ppm/ 4,6ppm
VJAT
= 3m3* 1ppm/ 4,6ppm
VJAT
= 0,65m3 = 650 L
Waktu
yang ditempuh oleh mesin JAT
VJAT
= 650L = 100L/menit * T
T = 650L /(100L/menit)
T = 6,5 menit
Jadi
mesin JAT dengan kapasitas 100L/menit
hanya memerlukan waktu 6,5 menit untuk menyelamatkan ikan dari wabah kematian
masal ikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar