Minggu, 26 Juli 2015

MERANCANG INSTALASI SCRUBBER ASAP JENIS EKSTRAKTOR ASAP





 
 Keterangan  : Gambar sebelah kiri adalah foto sebenarnya mesin ekstraktor asap ukuran standar dengan kapasitas membersihkan asap 500m3/jam
          Mesin ekstraktor
asap ukuran standar ini memerlukan air pembersih sebanyak 20L/Jam secara batch system yang mana penggantiannya per 12 jam;   artinya mesin ini butuh air sebanyak 240L yang disirkulasi terus menerus selama 12 jam kemudian diganti dengan air yang bersih. Pada prinsipnya penggunaan air sebanyak ini bisa diperpanjang penggunaanya  hinga 24 jam atau bahkan beberapa hari tergantung dari pertimbangan manajemen pabrik; karena, mesin ini mampu memulihkan air (mengeluarkan kotoran dari dalam air yang berasal dari asap)  secara terus menerus  sehingga terus menerus dapat dipergunakan. Namun apabila asap yang diolah memiliki suhu tinggi maka volume air menjadi berkurang karena menguap terbawa bersama aliran asap/gas; untuk itu perlu dilakukan penambahan.
          Apabila mesin ekstraktor asap ini diperlukan untuk  membersihkan komponen asap dari jenis oksida asam seperti SOx, dan NOx disarankan agar air pencucian diberi  senyawa basa seperti Ca(OH)2. Garam yang terbentuk  akan berupa endapan yang bisa disaring sehingga  cairan pencuci bisa dipulihkan secara terus-menerus dengan mengontrol kebasaan yaitu dengan mengontrol pH-nya.
          Untuk instalasi mesin ekstraktor asap ini  tidak rumit bahkan bisa dikatakan mudah baik dipasang pada pabrik yang sudah memiliki flue gas treatment system ataupun belum. Mesin ekstraktor asap ini pada bagian pipa Inlet  dihubungkan dengan pipa aliran asap  sebelum masuk cerobong; kemudian bagian outlet dari mesin ekstraktor langsung dihubungkan  ke cerobong.

Meskipun mesin ekstraktor asap ini memerlukan aliran air pencuci akan tetapi instalsinya sangat sederhana karena mesin ini dirancang kompak yakni mesin ini sudah memiliki pompa internal  yang berfungsi menarik air dari luar kemudian mengalirkannya  ke dalam tiga tabung internal mesin ekstraktor asap; dengan demikian instalasi mesin ini cukup disediakan bak/kolam persediaan  air pencuci minimal berukuran 0,5m3.   Berikut gambar skema instalasi serta pemipaannya.

                                        MENGHITUNG KAPASITAS MESIN EKSTRAKTOR ASAP
 
Anggap suatu pabrik tekstil perhari rata-rata  menggunakan batubara 1,4 ton; dari pembakaran batubara ini akan dikeluarkan sejumlah asap ke atmosfir yang harus dibersihkan terlebih dahulu oleh mesin ekstraktor. Andaikan batu bara yang digunakan adalah dari jenis bitumit yang mengandung 82% C.
Dari 1,4 ton batubara sama dengan 1400 Kg yakni mengandung karbon sebanyak 82% x 1400 Kg jadi sama dengan 1148 Kg.
Dari 1148 Kg C terdapat mol C sebanyak 1148 Kg/12   =  96 K.mol
C ini akan membutuhkan oksigen (O2 ) dari udara  sebanyak mol yang sama yaitu  96 K.mol juga.
1 mol O2 pada suhu kamar  sebanding dengan 25 L O2. Sebanyak 96K.mol  O2 diperlukan berarti sebanyak 96.000 x 25 L = 2.400.000 L atau = 2400 m3.
Kebutuhan O2 ini diambil dari udara; dan kadar O2  di udara hanya 20%. Jadi untuk memperoleh O2 sebanyak 2400 m3 maka dibutuhkan udara sebanyak = 2400 m3/20% = 2400 m3/0,2 =12.000 m3 udara setiap hari.
Dengan demikian udara sebanyak 12.000 m3 tiap hari akan memasuki ruang bakar boiler dan keluar bersama sisa pembakaran yaitu berupa asap. Volume 12.000 m3 ini dihitung berdasarkan suhu 25oC; akan tetapi bila asap yang ke cerobong itu memeliki suhu  80oC maka volumenya menjadi = 12000m3 x (273 + 80oC)/(273 + 25oC) = 12000m3 x 353oC/298oC = 142015m3.
Jadi pabrik tekstil dimaksud akan  menghasilkan asap sebanyak 142015m3 setiap hari; atau setiap jamnya di hasilkan asap sebanyak 142015m3/24jam = 592m3/jam.
Dengan demikian untuk menagani asap pabrik ini sebaiknya dipasang mesin ekstraktor asap Tipe Q7003.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar