Keterangan :
Gambar sebelah kiri adalah foto sebenarnya mesin ekstraktor asap ukuran standar
dengan kapasitas membersihkan asap 500m3/jam
Mesin ekstraktor
asap ukuran standar
ini memerlukan air pembersih sebanyak 20L/Jam secara batch system yang mana penggantiannya per 12 jam; artinya mesin ini butuh air sebanyak 240L
yang disirkulasi terus menerus selama 12 jam kemudian diganti dengan air yang
bersih. Pada prinsipnya penggunaan air sebanyak ini bisa diperpanjang
penggunaanya hinga 24 jam atau bahkan
beberapa hari tergantung dari pertimbangan manajemen pabrik; karena, mesin ini
mampu memulihkan air (mengeluarkan kotoran dari dalam air yang berasal dari
asap) secara terus menerus sehingga terus menerus dapat dipergunakan.
Namun apabila asap yang diolah memiliki suhu tinggi maka volume air menjadi
berkurang karena menguap terbawa bersama aliran asap/gas; untuk itu perlu
dilakukan penambahan.
Apabila mesin ekstraktor asap ini
diperlukan untuk membersihkan komponen
asap dari jenis oksida asam seperti SOx, dan NOx
disarankan agar air pencucian diberi
senyawa basa seperti Ca(OH)2. Garam yang terbentuk akan berupa endapan yang bisa disaring
sehingga cairan pencuci bisa dipulihkan
secara terus-menerus dengan mengontrol kebasaan yaitu dengan mengontrol pH-nya.
Untuk instalasi mesin ekstraktor asap
ini tidak rumit bahkan bisa dikatakan
mudah baik dipasang pada pabrik yang sudah memiliki flue gas treatment system ataupun belum. Mesin ekstraktor asap ini
pada bagian pipa Inlet dihubungkan dengan pipa aliran asap sebelum masuk cerobong; kemudian bagian outlet dari mesin ekstraktor langsung
dihubungkan ke cerobong.
Meskipun
mesin ekstraktor asap ini memerlukan aliran air pencuci akan tetapi instalsinya
sangat sederhana karena mesin ini dirancang kompak yakni mesin ini sudah
memiliki pompa internal yang berfungsi
menarik air dari luar kemudian mengalirkannya
ke dalam tiga tabung internal mesin ekstraktor asap; dengan demikian
instalasi mesin ini cukup disediakan bak/kolam persediaan air pencuci minimal berukuran 0,5m3. Berikut gambar skema instalasi serta
pemipaannya.
MENGHITUNG KAPASITAS MESIN EKSTRAKTOR
ASAP
Anggap
suatu pabrik tekstil perhari rata-rata
menggunakan batubara 1,4 ton; dari pembakaran batubara ini akan
dikeluarkan sejumlah asap ke atmosfir yang harus dibersihkan terlebih dahulu
oleh mesin ekstraktor. Andaikan batu bara yang digunakan adalah dari jenis
bitumit yang mengandung 82% C.
Dari
1,4 ton batubara sama dengan 1400 Kg yakni mengandung karbon sebanyak 82% x
1400 Kg jadi sama dengan 1148 Kg.
Dari
1148 Kg C terdapat mol C sebanyak 1148 Kg/12
= 96 K.mol
C
ini akan membutuhkan oksigen (O2 ) dari udara sebanyak mol yang sama yaitu 96 K.mol juga.
1
mol O2 pada suhu kamar
sebanding dengan 25 L O2. Sebanyak 96K.mol O2 diperlukan berarti
sebanyak 96.000 x 25 L = 2.400.000 L atau = 2400 m3.
Kebutuhan
O2 ini diambil dari udara; dan kadar O2 di udara hanya 20%. Jadi untuk memperoleh O2
sebanyak 2400 m3 maka dibutuhkan udara sebanyak = 2400 m3/20%
= 2400 m3/0,2 =12.000 m3 udara setiap hari.
Dengan
demikian udara sebanyak 12.000 m3 tiap hari akan memasuki ruang
bakar boiler dan keluar bersama sisa pembakaran yaitu berupa asap. Volume
12.000 m3 ini dihitung berdasarkan suhu 25oC; akan tetapi
bila asap yang ke cerobong itu memeliki suhu
80oC maka volumenya menjadi = 12000m3 x (273 + 80oC)/(273
+ 25oC) = 12000m3 x 353oC/298oC =
142015m3.
Jadi
pabrik tekstil dimaksud akan
menghasilkan asap sebanyak 142015m3 setiap hari; atau setiap
jamnya di hasilkan asap sebanyak 142015m3/24jam = 592m3/jam.
Dengan
demikian untuk menagani asap pabrik ini sebaiknya dipasang mesin ekstraktor
asap Tipe Q7003.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar