Rabu, 22 Juli 2015

MESIN EKSTRAKTOR ASAP



          Mesin Extraktor Asap adalah generasi terbaru  dari Smoke/Flue Gas Scrubber lebih compact memiliki system yang berbeda dari  induknya  ukuran mini dengan hasil kerja yang maksimal yakni: efektif dalam menghilangkan asap, efisien dalam penggunaan energy serta  hemat penggunaan air. 


Efektifitas dalam Menghilangkan Asap
Efektifitas dalam menghilangkan asap dimaksud adalah efektif dalam mengambil partikel-partikel yang baik bersifat padat,  aerosol, maupun molecular dari asap/gas buang sisa pembakaran. Asap yang terlihat hitam atau berwarna putih kebiruan dan warna lainnya adalah merupakan campuran udara sisa pembakaran dengan senyawa hasil firolisis (pembakaran tidak sempurna) yang antara lain : karbon (partikulat padat hitam penyebab asap berwarna kehitaman),  senyawa fenolik (partikulat padat maupun cair  berwarna coklat kehitaman dan berbau), serta gas-gas (seperti CO2, N2, H2O yang mana semua ini tidak berwarna dan tidak berbau). Apabila asap/gas buang sisa pembakaran efektif dibersihkan/dihilangkan memiliki artian bersih dari partikulat karbon dan senyawa fenolik sehingga yang ada hanya gas CO2, N2 serta H2O yang tidak berwarna.
Efektifitas dalam menghilangkan asap bergantung terhadap system kerja dari Scrubber sendiri. Mesin extractor asap memiliki system kerja yang berbeda dengan secrubber yang terlebih dahulu berada dipasar.  Mesin extractor asap memiliki system kerja  yaitu gelembung asap berada di dalam air pencuci; yang mana system kerja scrubber umumnya adalah butiran air berada di dalam asap.
Prinsip kerja butiran air dalam asap adalah dengan cara menyemprotkan air menjadi butiran-butiran halus pada aliran asap; dengan cara ini diharapkan terjadi tabrakan atau persinggungan antara partikulat asap dengan butiran halus air sehingga terjadi penyerapan partikulat ke dalam butiran air; cara ini memungkinkan sebagian partikulat  tidak terjadi tabrakan dengan butiran air  artinya asap setelah discrubber masih kotor; scrubber jenis ini antara lain Ventury Scrubber. Penampilan asap setelah keluar dari  jenis ini akan berwarana putih  sedikit abu;  ini adalah tampilan uap air yang tercampur dengan asap yang masih kotor. Uap air yang timbul sebahagian besar adalah akibat penguapan dari butiran-butiran air yang disemprotkan hal ini terjadi karena sifat butiran memberi peluang besar terjadinya penguapan; sifat ini merupakan bagian dari efek  tegangan permukaan. Jadi  menurunnya kadar pengotor asap pada  gas buang setelah melewati scrubber bukan hanya karena  jumlah pengotor asap yang terbawa gas buang tinggal sedikit melainkan jumlah pengotor tetap banyak hanya saja terencerkan oleh uap air.  Di sisi lain  banyak industry nakal dalam membuang gas sisa pembakaran suka dicampur dengan udara sebanyak mungkin agar  tampak asap seperti tidak terlalu kotor padahal jumlah pengotor yang diemisikan ke atmosfir  tidak ada pengurangan.
Prinsip kerja  gelembung asap berada di dalam air pencuci  adalah menciptakan butiran butiran halus gelembung asap di dalam air pencuci. Asap yang berada dalam gelembung akan menyebakan terjadinya jebakan terhadap partikulat asap yang tidak dapat meloloskan diri untuk tidak bertabrakan dengan air; karena di dalam gelmbung kemana pun partikulat bergerak   pasti akan bertabrakan dengan air; inilah kunci efektifitas mesin extractor asap dalam menghilangkan asap. Gelembung semakin halus  atau dalam ukuran mili hingga mikro maka  100% partikulat akan terbawa bersama air. Karena dalam system ini hampir 99%  partikulat asap terbawa air maka gas buang yang telah melewati mesin extractor asap ini  sama sekali tidak berwaran sama sekali atau tampak seperti udara  dengan opasitas mendekati udara normal.
Adapun scrubber   jenis buble diffuser  memiliki kemiripan dengan prinsip  gelembung asap berada di dalam air pencuci; akan tetapi tidak sepenuhnya mirip karena   proses pembentukan gelembung berlangsung singkat dan tidak sepenuhnya gelembung berada di dalam air  serta ukuran gelembung relative besar.  Prinsip kerja buble diffuser  dapat dilihat dari gambar berikut:

Asap (1) mengalir dari bawah memasuki celah lubang baki (2)/Tray melewati lapisan air (3) setebal 1cm sambil membentuk gelembung (4) kemudian  pecah kembali menjadi asap (5) yang terus bergerak ke atas sepanajang tabung (6).

Jelas pada teknik buble diffuser kesempatan gelembung berada dalam air hanya sebentar; oleh karena itu, untuk memperpanjang waktu tinggal gelembung  dalam air diperlukan banyak lapisan baki berlubang atau disebut multy tray.

Pada mesin ekstraktor asap, waktu tinggal gelembung bersama air berlangsung  jauh lebih lama. Dalam satu tabung ekstraktor asap saja, gelembung harus melewati air setinggi 35cm; artinya satu tabung mesin ekstraktor asap sebanding dengan 35 tingkat  baki berlubang.  Dan ukuran gelembung dalam ekstraktor asap jauh-jauh lebih kecil hamper 1/100 kali lebih kecil dari gelembung pada buble diffuser.    Dengan demikian kekuatan mesin ekstraktor asap dalam mencuci asap 100 kali lebih kuat dibandingkan dengan buble diffuser  yang memiliki 35 tingkat.







3 komentar: